Mengembalikan jati diri bangsa dengan membasmi terorisme, itulah kata-kata yang harus kita dengungkan di saat ini. Kita perlu tetap menempatkan terorisme sebagai musuh bersama, musuh bangsa, karena terorisme dan aksi teror kini telah merupakan kejahatan yang secara bulat dikutuk masyarakat dunia.
Membasmi terorisme bukan hanya tugas Densus 88 Polri atau satuan-satuan anti teror TNI, tetapi merupakan kewajiban segenap bangsa Indonesia . Para pemimpin bangsa diharapkan ada pada barisan depan, menyerahkan bangsa ini agar bersatu padu memeranginya. Bersatu memerangi terorisme merupakan sikap dan tekad yang bulat pada kita semua menghadapi aksi kejam teror bom. Sikap dan tekad ini untuk mengembalikan jati diri bangsa.
Melawan terorisme sebagai kejahatan atas kemanusian tidak cukup dengan memburu dan menghukum pelaku. Namun yang tidak kalah penting adalah upaya preventif berupa pembenahan berbagai bidang kehidupan, termasuk meningkatkan kesejahteraan dan membangun solidaritas sebagai bangsa dalam mengatasi berbagai masalah besar.
Saatnya kita bangkit bersama karena terorisme hanya bisa ditangkal oleh tingginya kesadaran dan kewaspadaan seluruh komponen bangsa, partisipasi seluruh masyarakat lewat kepedulian terhadap dinamika lingkungan disertai kesadaran melapor. Tetapi hal tersebut belum dapat menjadi acuan bahwa aksi teroris berakhir sampai disini. Ancaman demi ancaman teror diperkirakan masih akan terus berlanjut.